Jumat, 06 Mei 2011

Diam itu baik

get by : taradipa.wordpress.com
Dalam berinteraksi sosial dengan orang lain tentunnya kita mencari orang yang mampu membawa kita pada perubahan menjadi lebih baik, agar kita tidak terpengaruh dengan lingkungan yang buruk. Dalam menilai kebaikan seseorang, pada umumnya kita dapat menilai sikap seseorang dari tutur kata dan sikap prilakunya. Biasanya jika kita berteman dengan orang yang banyak omong, ia mungkin akan meramaikan kehidupan kita, namun terkadang  kita kerepotan untuk menghentikan omongannya itu. Orang yang masih memiliki sifat kekanak-kanakkan dapat terlihat dari cara bicaranya , di mana ia selalu  ingin bicara, tidak memperdulikan orang lain, dan terkadang berbicarannya tak sopan dan tak berbobot. Bahkan, omongannya tersebut terkadang dilebih – lebihkan atau dikurangi sesuai kepentingan pribadinnya.

Sehingga dari penjelasan diatas kita tidak perlu menyalahkan jika ada seseorang yang bersikap diam, belum tentu ia diam karena ia tidak mampu untuk bersosialisasi, melainkan ia menjaga lisan dan ucapannya agar tidak salah dalam bertutur kata.

Sikap diam memiliki berbagai alasan yang bermacam- macam. Terkadang diam berarti emas, namun terkadang juga menimbulkan masalah. Tentu saja hal tersebut tergantung dengan cara, niat, dan situasi.Adapun jenis –jenis diam adalah:

a.     Diam Malas
 Diam yang satu ini termasuk sikap diam yang kurang baik. Karena ketika orang membutuhkan ia berbicara, namun ia tidak dapat berbicara karena alasan tidak mood. Jika memang berbicara dapat memberi manfaat atau penting, maka sikap diam ini harus disingkirkan.

b.    Diam Sombong
Diam jenis ini banyak dimiliki seseorang, yaitu jika ia berbicara ia memilih lawan bicaranya berdasarkan status sosialnya. Sehingga ia enggan berbicara pada orang  yang tidak selevel dengannya. Karena menurut pendapatnya, jika ia berbicara dengan orang yang tidak selevel dengannya akan menurunkan derajat dan wibawannya.

c.      Diam Marah
Diam yang seperti ini memiliki sisi positif dan negatif.Sisi positifnya ialah terpelihara dari perkataan mencela yang dapat memperkeruh keadaan. Namun sisi negatif yang ditimbulkan ialah sikap diamnya itu tidak dapat menyelesaikan masalah, malah akan memelihara rasa dendamnya.

d.     Diam Dusta
Kejujuran yang tidak diungkapkan sehingga membuat seseorang dirugikan atas keengganannya memberikan kesaksian dalam menyelesaikan masalah. Diamnya itu berarti membenarkan kedzhaliman atau kejahatan.

e.      Diam Utama
Diam utama ialah sikap diam yang benar-benar keutamaan dari diam, yaitu diam dalam memperoleh hasil pemikiran dan perenungan.

f.      Diam Bego’
Diam bego’ atau bodoh ini ialah diam dikarenakan ketidak pahaman dn ketidak mengertian, mungkin karena disebabkan penguasaan ilmu pengetahuan yang kurang.

Selain itu perlu kita pahami jua manfaat dari sikap diam itu sendiri. Diam dapat membantu kita agar menghemat kata-kata yang berkemungkinan menimbulkan masalah, sehingga tidak akan ada yan tersinggung, marah , dan tidak akan ada permusuhan. Maka kita akan terhindar dari dosa dan maksiat. Dengan menghemat kosa kata yang terucap, hati kita juga akan terjaga dari riya,ujub, takkabur, atau aneka penyakit hati lainnya. Sehingga kita juga dapat lebih bijak dalam menghadapi masalah. Tidak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan berdiam akan bercahaya qolbunya, dan ia dapat memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, serta hati, lisan , sikap dan perilakunya akan mententramkan hatinya.

Jadi, diam memiliki arti kesungguhan dengan kesadaran untuk menahan diri dari perkataan yang tidak baik, sesudah merenungkan akibat atau niat yang melatar belakangi keinginan berbicara. Namun, ia tetap berinteraksi dengan untaian kata melalui perbuatan berupa kesungguhan mendengarkan dengan tulus, memperhatikan dengan seksama, juga memberikan respon yang tepat, hangat, ceramt, dan padat makna.

Kebahagiaan, kemuliaan, dan kesuksesan seseorang ditentukan dari sikap kehati-hatian seseorang terhadap lisan dan uncapannya. Sudah sepantasnya kita selalu memilih kata yang baik dengan niat hati yang tulus. Biarlah mulut kita satu-satunya ini menyampaikan yang terbaik saja selama mulut ini masih dapat mengeluarkan kata-kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar