Kamis, 17 November 2011

Yesus, Sahabatku

Sumber : 2 Timotius 2 : 11-12
hey, sorry udah lama nggak buka :)
okay, hari ini saya akan bercerita kepada kalian (true story) tentang kesaksian seseorang pendeta..
jadi, diceritakan seperti ini :
suatu hari, di suatu kota (pedalaman) terpencil ada seorang anak yang bernama Andi (samaran), dia merupakan anak yang susah, hidupnya juga hanya sederhana, tapi dia rajin ke sekolah dan setiap pulang dari sekolah, dia selalu ke gereja terlebih dahulu...
ada seorang pendeta, yang aneh dengan anak itu, dia bingung kenapa anak itu tidak langsung pulang setelah dan sebelum sekolah, dan dia menanyakannya..
'Andi, kamu kenapa tidak langsung berangkat ke sekolah nak?'
'saya mau berbicara kepada sahabat saya dahulu' jawab andi
'tapi nanti kamu telat?' tanya pak pendeta itu
'pak, tolong berikan waktu kepada saya untuk menyapa sahabat saya!'
akhirnya sang pendeta pun membiarkan anak itu untuk tetap ada disitu, tetapi karena penasaran, dia bersembunyi di balik altar dan menguping pembicaraan andi, dan andi berkata :
"halo Tuhan Yesus, engkau tahu? hari ini nilai matematikaku sangat buruk, tapi aku tidak menyontek, sementara  anak-anak lain melakukannya, biarpun nilaiku buruk, tapi aku bersyukur Tuhan, dan juga, apakah Engkau tahu? ibuku memarahiku, dia memukulku, tapi ampuni dia, dia hanya kecapaian sehingga dia melakukan itu, lihatlah ini lukanya, biarpun sakit, tetapi aku bersyukur karena masih mempunyai ibu"
sang pendeta yang mendengar itu terhanyut dalam pembicaraan sepihak itu, namun dia tetap mendengarkan...
"Sahabatku, aku punya hadiah untukMu, tapi ini masih rahasia, jadi aku akan memberikannya kepadaMu nanti saat hari ulang tahunMu, oh ia sahabatku, aku harus sekolah, sudah dulu ya, pak pendetaa?" kata Andi setelah ia selesai curhat dengan Tuhan Yesus dan memanggil pak pendeta
"iya nak?" jawab pak pendeta
"saya sudah selesai berbicara dengan sahabatku, boleh tolong antarkan saya menyebrang jalan itu?"
"tentu" jawab pak pendeta lagi..
kebiasaan itu dia lakukan hampir setiap hari, dan akhirnya pada saat 2 hari sebelum natal, Pak pendeta itu sakit dan meminta 4 orang majelis untuk menolongnya menjaga gereja, jadi Andi datang dan melakukan itu lagi ,
"sahabatku, mungkin nanti aku tidak dapat memberi hadiah ini kepadamu, jadi ini, kuberikan ini kepadamu"
tiba-tiba salah seorang majelis yang mendengarnya berteriak
"HEEY, TIDAK SOPAN KAMU? KAMU TAHU TIDAK? KAMI SEDANG BERDOA DAN KAMU MENGGANGGUNYA"
dan majelis tersebut mengusir Andi dari gereja,
Andi yang diusir akhirnya mencoba menyebrang jalan sendirian, karena terlalu fokus kepada barang yang dipegannya, akhirnya Andi tertabrak bis dan langsung tewas di tempat, orang-orang pun mulai mengerumuninya tiba-tiba datanglah seorang berjubah Putih, terlihat begitu sedih dan langsung datang menemui Andi yang tergeletak tak bernyawa, ia mengambil hadiah itu dan menaruhnya di dadanya, lalu ia menggendong andi, saat seorang dari kerumunan itu bertanya "apakah kamu mengenal dia?" orang itu menjawab "dia adalah sahabatku!" dan menghilang bersama Andi,
pada hari Natal, sang pendeta yang penasaran tentang hal itu datang dan menemui orang tua Andi untuk menanyakan tentang masalah ini, saat bertemu orang tuanya, pendeta itu pun mulai bertanya
"apakah benar pak, kalau ada seorang bapak berjubah putih yang membawa Andi,"
"iya, dia datang membawa Andi, tetapi yang saya rasakan tidaklah terpuruk atau sebagainya, melainkan saya merasakan sukacita yang tidak dapat saya jelaskan bagaimana, tetapi dia tidak berkata apapun, dia hanya membisikan sesuatu di telinga Andi" jelas ayah Andi
"apa yang dikatakannya pak?" tanya pendeta itu lagi
"Ia berkata 'terimakasih sahabatku, hadiahmu Indah sekali, biarlah kita bersama bahagia", jadi apakah bapak tahu siapa dia?"
sang pendeta itu tidak menjawab, tetapi ia sadar dan akhirnya berdoa, dia akhirnya percaya dan bersyukur kepada Tuhan akan hal itu, dia Tahu, orang berjubah putih itu adalah Yesus,

So, apakah kamu mau seperti Andi?
God Bless You :)